√ Inilah Karakteristik Masyarakat Multikultural Di Indonesia

Melihat struktur sosial yang ada dalam masyarakat Indonesia terdapat banyak perbedaan kebudayaan dan cara hidup antara kelompok-kelompok dan anggota masyarakat yang ada sebagai negara kepulauan, Indonesia mempunyai keanekaragaman suku bangsa dan budaya di setiap pulau.

Melihat struktur sosial yang ada dalam masyarakat Indonesia terdapat banyak perbedaan kebu √ Inilah Karakteristik Masyarakat Multikultural di Indonesia

Menurut Pierre L. Van Den Berghe, ciri-ciri masyarakat multikultural atau beragam yaitu sebagai berikut:

  1. Terjadinya segmentasi dalam kelompok-kelompok dengan subkebudayaan yang berlainan satu sama lain.
  2. Terbagi-baginya struktur sosial ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat tidak saling melengkapi.
  3. Kurang berbagi konsensus terhadap nilai-nilai dasar.
  4. Sering terjadi konflik antarkelompok sosial yang ada.
  5. Integrasi sosial secara nasional masih terasa relatif dipaksakan.
  6. Masih ada ketergantungan ekonomi yang cukup kuat.
  7. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok lainnya.

Dengan memperhatikan ciri-ciri masyarakat beragam diatas berarti masyarakat Indonesia merupakan salah satu pola dari masyarakat majemuk. Istilah masyarakat beragam pertama kali diperkenalkan oleh J.S. Furnifal pada tahun 1967 untuk menggambarkan kenyataan masyarakat Indonesia melihat kenyataan struktur sosial yang ada, dalam masyarakat Indonesia terdapat banyak perbedaan budaya dan cara hidup di antara kelompok-kelompok dan anggota masyarakat yang ada.


Berikut ini beberapa macam karakteristik kesatuan masyarakat.
  1. Kesatuan genealogis, yaitu kesatuan masyarakat yang anggotanya diikat menurut pertalian darah. Yang dibedakan ke dalam batih atau somah (keluarga), kerabat atau famili, suku bangsa, dan klan.
  2. Kesatuan teritorial, yaitu kesatuan masyarakat yang setiap anggotanya merasa terikat alasannya yaitu bertempat tinggal di kawasan yang sama. Kesatuan teritorial terdiri dari masyarakat desa dan masyarakat daerah.
  3. Kesatuan sakral, yaitu kesatuan sosial yang terbentuk alasannya yaitu anggota-anggotanya merasa terikat oleh ikatan spiritual.
  4. Kesatuan campuran, yaitu masyarakat yang terikat alasannya yaitu perpaduan dari faktor genealogis, teritorial, dan sakral. Contohnya, Desa di Jawa merupakan perpaduan genealogis dan teritorial.
  5. Penggolongan tertentu, yaitu kesatuan masyarakat lain yang terbentuk menurut keadaan tertentu. Misalnya penggolongan menurut prosesnya terdiri dari paguyuban dan patembayan, penggolongan menurut jenis kelamin, terdiri atas pria dan perempuan, penggolongan menurut umur, terdiri dari kanak-kanak, anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut, penggolongan menurut derajat, terdiri atas bangsawan, priyayi, rakyat biasa, dan budak.


Demikian artikel ilmu sosiologi perihal karakteristik masyarakat multikultural di Indonesia ini, agar artikel ini sanggup bermanfaat bagi semua orang.

Belum ada Komentar untuk "√ Inilah Karakteristik Masyarakat Multikultural Di Indonesia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel