√ Hasil Budaya Pada Zaman Logam, Lengkap!
Tahukah anda mengapa disebut dengan zaman logam? Disebut zaman logam lantaran masyarakat pendukungnya sudah bisa mengolah, melebur, dan menciptakan alat-alat dari logam. Kepandaian ini diperoleh sesudah mereka mendapatkan imbas dari kebudayaan Dongson (Vietnam). Walaupun alat-alat dari logam pada zaman ini banyak dibentuk dan digunakan manusia, alat-alat watu dan gerabah masih tetap ada dan digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Pada zaman logam ini mencerminkan adanya kemajuan ilmu dan teknologi. Untuk menciptakan benda dari logam diharapkan proses yang rumit. Berbeda dengan zaman watu yang materi bakunya sanggup pribadi diolah manusia. Untuk mendapatkan logam, haru dilebur biji-biji logam untuk dijadikan lempengan atau batangan logam. Dari lempengan tersebut gres bisa dibentuk perkakas atau barang jadi.
Bila dibandingkan dengan di Eropa, zaman logam di kepulauan Indonesia ini berbeda. Di Eropa, zaman logam mengalami tiga fase yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi. Menurut para jago arkeologi dan jago sejarah di Indonesia, Indonesia tidak mengenal zaman tembaga.
Nekara merupakan genderang besar yang terbuat dari perunggu berpinggang di kepingan tengahnya dan tertutup dibagian atasnya. Nekara dimungkinkan berfungsi sebagai sarana upacara (kesuburan dan kematian) dan dijadikan simbol status sosial. Fungsi lain dari nekara dimungkinkan untuk memanggil roh leluhur untuk turun ke dunia memberi berkat serta memanggil hujan. Hal ini sanggup terlihat dari hiasan yang terdapat dalam beberapa nekara.
Kapak corong ialah kapak yang kepingan tajamnya mirip kapak batu, hanya kepingan tangkainya berbentuk corong. Corong itu digunakan untuk tempat memasang tangkai kayu yang bentuknya menyiku mirip bentuk kaki. Oleh lantaran itu, kapak corong disebut juga kapak sepatu.
Bejana perunggu ialah benda berbentuk mirip gitar Spanyol yang tidak bertangkai. Pola hiasan dalam ember perunggu ialah hiasan anyaman dan ibarat abjad "J". Di Indonesia, ember perunggu ditemukan oleh para jago di kawasan Madura dan Sumatra.
Biasanya embel-embel ditemukan sebagai bekal kubur. Bentuk embel-embel beraneka ragam dan ditemukan di kawasan Bogor, Bali, dan Malang. Benda embel-embel dari besi banyak ditemukan bersamaan dengan benda-benda dari perunggu.
Arca-arca perunggu yang menggambarkan wacana insan dan hewan ditemukan di Bangkinang (Riau), Bogor, Palembang, dan Lumajang (Jawa Timur). Bentuk arca beraneka macam, mirip menggambarkan orang sedang menari, naik kuda, dan memegang busur panah. Yang menarik dari arca tersebut ialah di kepingan kepalanya diberi tempat untuk mengaitkan tali atau menggantung.
Cara menciptakan gerabah pada zaman logam telah mengalami kemajuan dengan ragam hiasnya yang lebih kaya. Jenisnya juga semakin beragam, mirip kendi, mangkuk, tempayan, belangga untuk tempat air, dan lain-lain.
Pada zaman logam ini mencerminkan adanya kemajuan ilmu dan teknologi. Untuk menciptakan benda dari logam diharapkan proses yang rumit. Berbeda dengan zaman watu yang materi bakunya sanggup pribadi diolah manusia. Untuk mendapatkan logam, haru dilebur biji-biji logam untuk dijadikan lempengan atau batangan logam. Dari lempengan tersebut gres bisa dibentuk perkakas atau barang jadi.
Bila dibandingkan dengan di Eropa, zaman logam di kepulauan Indonesia ini berbeda. Di Eropa, zaman logam mengalami tiga fase yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi. Menurut para jago arkeologi dan jago sejarah di Indonesia, Indonesia tidak mengenal zaman tembaga.
1. Hasil Kebudayaan Zaman Perunggu
Zaman perunggu merupakan fase yang sangat penting dalam sejarah. Beberapa referensi benda-benda kebudayaan perunggu antara lain berupa kapak corong, mekara, dan ember perunggu. Zaman perunggu ialah zaman dimana insan banyak memakai peralatan yang terbuat dari perunggu.
Perunggu merupakan hasil adonan antara timah putih dan tembaga. Masyarakat pada zaman perunggu menghasilkan dua jenis benda, yaitu benda untuk kebutuhan sehari-hari dan benda untuk keperluan upacara keagamaan.
#1 Nekara Perunggu
Nekara ditemukan di Sumatra, Jawa, Pulau Sangean, Bali, Selayar, Rote, dan Kepulauan Kei. Nekara yang terbesar terdapat di Pura Penataran Sasih di desa Intaran kawasan Pejeng, Bali. Nekara ini bergaris tengah 160 cm dan tingginya 198 cm. Di Alor ditemukan sejenis nekara yang kecil dan langsing yang disebut Moko atau Mako.
#2 Kapak Corong (Kapak Sepatu)
Bentuk dan ukuran kapak corong bermacam-macam. Ada yang kepingan tajamnya lurus dan ada yang melengkung panjang (candrasa). Ada juga yang tangkainya lurus, melengkung, atau terbelah dua mirip ekor burung layang-layang.
Kapak corong yang besar berfungsi sebagai cangkul, kapak corong yang kecil digunakan untuk mengerjakan kayu, sedangkan kapak yang tajamnya melengkung panjang digunakan untuk upacara atau sebagai tanda kebesaran seorang kepala suku.
Biasanya kapak untuk upacara itu dihiasi dengan bermacam-macam pola hias. Kapak dorong ini banyak ditemukan di Sumatra Selatan, Jawa Bali, Sulawesi Tengah, Kepulauan Selayar, dan akrab Danau Sentani, Papua.
#3 Bejana Perunggu
Bejana juga ditemukan di Pnom Penh (Kamboja), maka tidak sanggup disangsikan lagi bahwa kebudayaan logam di Indonesia memang termasuk satu golongan dengan kebudayaan logam Asia yang berpusat di Dongson. Itulah sebabnya, zaman perunggu di Indonesia ini lebih dikenal dengan nama kebudayaan Dongson.
#4 Perhiasan Perunggu
#5 Arca Perunggu
#6 Gerabah
Ada juga geraba yang digunakan sebagai bekal kubur, mirip mangkuk, kendi, belangga, serta manik-manik tanah liat yang dibakar dan diberi hiasan warna-warni. Tempat inovasi gerabah contohnya di Gilimanuk (Bali), Anyer (Jawa Barat), dan Leuwiliang (Bogor).
2. Hasil Budaya Zaman Besi
Pada zaman besi ini insan telah memakai peralatan yang terbuat dari besi dengan tujuan untuk menghasilkan alat yang jauh lebih besar lengan berkuasa dan bisa digunakan berulang kali. Untuk menghasilkan alat dari besi diharapkan teknologi yang gres dan disertai dengan kemampuan untuk menciptakan alat-alat dari besi.
Manusia pada zaman besi ini telah berhasil melebur biji-biji besi untuk menciptakan aneka macam jenis peralatan. Mereka telah menciptakan alat dengan teknik a cire perdue, di samping dengan teknik yang sudah dikenal sebelumnya.
3. Teknik Pembuatan Barang dari Logam
Barang-barang perunggu yang ditemukan pada zaman logam dibentuk dengan memakai dua teknik, yaitu, teknik a cire perdue (teknik cetak tuang) dan teknik bivalve (teknik dua setangkup).
#1 Teknik a Cire Perdue (Teknik Cetak Tuang)
Berikut langkah-langkah dalam menciptakan benda logam dengan memakai teknik a cire perdue.
- Buat model benda logam yang diinginkan dengan memakai materi dasar dan lilin terlebih dahulu.
- Model lilin dilapisi dengan tanah liat, sesudah mengeras, tanah liat tersebut dipanaskan dengan api sehingga lilin mencair melalui lubang yang telah disiapkan di kepingan bawah model.
- Dari lubang kepingan atas model yang sudah disiapkan, masukkan logam cair dan biarkan hingga cairan logam mendingin.
- Setelah logam cair dingin, model dari tanah liat tadi dipecahkan, dan benda logam yang kita inginkan pun sudah jadi.
Membuat benda dengan teknik ini ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya ialah benda yang diinginkan sanggup memiliki detail yang sempurna. Sedangkan kekurangannya ialah cetakkan model hanya digunakan sekali saja.
#2 Teknik Bivalve (Teknik Dua Setangkup)
Cara pengolahan benda logam dengan memakai teknik bivalve ialah sebagai berikut.
- Buat cetakan model dari benda yang diinginkan dengan bentuk yang sanggup saling ditangkupkan.
- Kemudian tuangkan logam cair ke dalam cetakan tersebut.
- Kedua cetakan kemudian saling ditangkupkan.
- Selanjutnya biarkan logam hambar dan cetakan sanggup dibuka.
- Benda logam yang diinginkan sudah sanggup digunkan.
Pembuatan benda yang memakai teknik bivalve memiliki kelebihan dan kekurangan juga. Kelebihannya ialah cetakan sanggup digunakan berulang kali. Sedangkan kelemahan memakai teknik bivalve ialah terdapat rongga dalam benda logam yang sudah jadi, sehingga kurang kuat.
Demikian artikel wacana hasil budaya pada zaman logam ini, semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan anda.
Belum ada Komentar untuk "√ Hasil Budaya Pada Zaman Logam, Lengkap!"
Posting Komentar