√ Sejarah Kerajaan Islam Di Papua
Menurut anda, adakah kerajaan Islam di Papua? Berdasarkan bukti sejarah, di Papua terdapat sejumlah kerajaan-kerajaan Islam. Kerajaan-kerajaan tersebut yaitu Kerajaan Waigeo, Kerajaan Misool, Kerajaan Salawati, Kerajaan Sailolof, Kerajaan Fatagar, Kerajaan Rumbati (terdiri dari Kerajaan Atiati, Sekat, Patipi, dan Wertuar), Kerajaan Kowiai (Namaloka), Kerajaan Aiduma, dan Kerajaan Kaimana.
Berikut beberapa pendapat mengenai kedatangan Islam di Papua.
1. Pada tahun 1360 Islam tiba di Papua disebarkan oleh mubalig asal Aceh, Abdul Ghafar. Pendapat ini berasal dari sumber verbal yang disampaikan oleh putra bungsu raja Rumbati ke-16 (Muhammad Sidik Bauw) dan raja Rumbati ke-17 (H.Ismail Bauw). Di Rumbati ini Abdul Ghafar berdakwah selama 14 tahun (1360-1374). Abdul Ghafar meninggal dan dimakamkan di belakang masjid kampung Rumbati tahun 1374.
2. Pendapat yang menjelaskan bahwa agama Islam pertama kali mulai diperkenalkan di Papua di Jazirah Onin (Patimunin-Fakfak) oleh seorang sufi berjulukan Syarif Muaz al-Qathan dengan gelar Syekh Jubah Biru dari Negeri Arab. Diperkirakan pengislaman tersebut terjadi pada pertengahan kurun ke-16. Buktinya yaitu dengan adanya masjid Tunasgain yang berumur sekitar 400 tahun atau dibangun sekitar tahun 1587.
3. Pendapat yang menyampaikan bahwa Islamisasi di Papua (khususnya di Faklak) dikembangkan oleh pedagang-pedagang Bugis melalui Banda dan Seram Timur oleh seorang pedagang dari Arab yang berjulukan Hawetten Attamini yang telah usang menetap di Ambon. Proses pengislaman dilakukan dengan cara khitanan.
4. Pendapat lain menyampaikan bahwa Islam di Papua berasal dari Bacan. Kesultanan Bacan pada masa pemerintahan Sultan Mohammad al-Bakir mencanangkan syiar Islam ke seluruh penjuru negeri ibarat Sulawesi, Filipina, Kalimantan, Nusa Tenggara, Jawa, dan Papua. Menurut Thomas Arnold, raja Bacan yang pertama kali masuk Islam adalah Zainal Abidin yang memerintah pada tahun 1521. Pada waktu itu Bacan telah menguasai suku-suku di Papua dan pulau-pulau di sebelah barat lautnya, ibarat Waigeo, Misool, Waigama, dam Salawati, Selanjutnya sultan Bacan meluaskan kekuasaannya hingga ke Semenanjung Onin Fakfak di barat maritim Papua pada tahun 1606. Dengan melalui pengaruhnya dan para pedagang muslim, pada pemuka masyarakat di pulau-pulau kecil tersebut kemudian memeluk Islam. Walaupun di pesisir telah menganut Islam, sebagian besar penduduk orisinil di pedalaman masih tetap menganut animisme.
5. Pendapat yang menyampaikan bahwa Islam di Papua berasal dari Maluku Utara (Ternate dan Tidore). Menurut sumber sejarah kesultanan Tidore, pada tahun 1443 Sultan Ibnu Mansur (Sultan Tidore X atau Sultan Papua I) memimpin ekspedisi ke daratan tanah besar (Papua). Setelah tiba di Pulau Misool dan Raja Ampat, Sultan Ibnu Mansur kemudian mengangkat Kaicil Patrawar putra Sunan Bacan dengan gelar Komalo Gurabesi (Kapita Gurabesi). Kemudian Kapita Gurabesi ini dinikahkan dengan putri Sultan Ibnu Mansur yang berjulukan Boki Tayyiban. Selanjutnya berdiri empat kerajaan di Kepulauan Raja Ampat.
Dari beberapa pendapat tersebut sanggup disimpulkan bahwa islamisasi di tanah Papua terutama di kawasan pesisir barat pada pertengahan kurun ke-15 dipengaruhi oleh kerajaan-kerajaan Islam yang ada di Maluku (Bacan, Ternate, dan Tidore). Hal tersebut didukung dengan faktor letak yang strategis sebagai jalur perdagangan rempah-rempah (silk road) di dunia.
Demikian artikel perihal sejarah kerajaan Islam di Papua ini, semoga artikel ini sanggup bermanfaat dan menambah wawasan anda.
Berikut beberapa pendapat mengenai kedatangan Islam di Papua.
1. Pada tahun 1360 Islam tiba di Papua disebarkan oleh mubalig asal Aceh, Abdul Ghafar. Pendapat ini berasal dari sumber verbal yang disampaikan oleh putra bungsu raja Rumbati ke-16 (Muhammad Sidik Bauw) dan raja Rumbati ke-17 (H.Ismail Bauw). Di Rumbati ini Abdul Ghafar berdakwah selama 14 tahun (1360-1374). Abdul Ghafar meninggal dan dimakamkan di belakang masjid kampung Rumbati tahun 1374.
2. Pendapat yang menjelaskan bahwa agama Islam pertama kali mulai diperkenalkan di Papua di Jazirah Onin (Patimunin-Fakfak) oleh seorang sufi berjulukan Syarif Muaz al-Qathan dengan gelar Syekh Jubah Biru dari Negeri Arab. Diperkirakan pengislaman tersebut terjadi pada pertengahan kurun ke-16. Buktinya yaitu dengan adanya masjid Tunasgain yang berumur sekitar 400 tahun atau dibangun sekitar tahun 1587.
3. Pendapat yang menyampaikan bahwa Islamisasi di Papua (khususnya di Faklak) dikembangkan oleh pedagang-pedagang Bugis melalui Banda dan Seram Timur oleh seorang pedagang dari Arab yang berjulukan Hawetten Attamini yang telah usang menetap di Ambon. Proses pengislaman dilakukan dengan cara khitanan.
4. Pendapat lain menyampaikan bahwa Islam di Papua berasal dari Bacan. Kesultanan Bacan pada masa pemerintahan Sultan Mohammad al-Bakir mencanangkan syiar Islam ke seluruh penjuru negeri ibarat Sulawesi, Filipina, Kalimantan, Nusa Tenggara, Jawa, dan Papua. Menurut Thomas Arnold, raja Bacan yang pertama kali masuk Islam adalah Zainal Abidin yang memerintah pada tahun 1521. Pada waktu itu Bacan telah menguasai suku-suku di Papua dan pulau-pulau di sebelah barat lautnya, ibarat Waigeo, Misool, Waigama, dam Salawati, Selanjutnya sultan Bacan meluaskan kekuasaannya hingga ke Semenanjung Onin Fakfak di barat maritim Papua pada tahun 1606. Dengan melalui pengaruhnya dan para pedagang muslim, pada pemuka masyarakat di pulau-pulau kecil tersebut kemudian memeluk Islam. Walaupun di pesisir telah menganut Islam, sebagian besar penduduk orisinil di pedalaman masih tetap menganut animisme.
5. Pendapat yang menyampaikan bahwa Islam di Papua berasal dari Maluku Utara (Ternate dan Tidore). Menurut sumber sejarah kesultanan Tidore, pada tahun 1443 Sultan Ibnu Mansur (Sultan Tidore X atau Sultan Papua I) memimpin ekspedisi ke daratan tanah besar (Papua). Setelah tiba di Pulau Misool dan Raja Ampat, Sultan Ibnu Mansur kemudian mengangkat Kaicil Patrawar putra Sunan Bacan dengan gelar Komalo Gurabesi (Kapita Gurabesi). Kemudian Kapita Gurabesi ini dinikahkan dengan putri Sultan Ibnu Mansur yang berjulukan Boki Tayyiban. Selanjutnya berdiri empat kerajaan di Kepulauan Raja Ampat.
Dari beberapa pendapat tersebut sanggup disimpulkan bahwa islamisasi di tanah Papua terutama di kawasan pesisir barat pada pertengahan kurun ke-15 dipengaruhi oleh kerajaan-kerajaan Islam yang ada di Maluku (Bacan, Ternate, dan Tidore). Hal tersebut didukung dengan faktor letak yang strategis sebagai jalur perdagangan rempah-rempah (silk road) di dunia.
Demikian artikel perihal sejarah kerajaan Islam di Papua ini, semoga artikel ini sanggup bermanfaat dan menambah wawasan anda.
Belum ada Komentar untuk "√ Sejarah Kerajaan Islam Di Papua"
Posting Komentar