√ Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Lengkap
Pada hakikatnya perubahan sosial budaya yang berlangsung di dalam masyarakat sanggup dibedakan ke dalam beberapa bentuk. Ada empat bentuk perubahan sosial antara lain menurut kecepatan berlangsungnya, ukuran perubahan, alasan, dan sifat perubahan.
Untuk lebih jelasnya mengenai pembahasan tersebut silahkan simak klarifikasi lengkapnya berikut ini.
Contohnya, perubahan mode pakaian ataupun tren gaya hidup.
Contohnya, kepadatan penduduk di Pulau Jawa telah melahirkan aneka macam perubahan, ibarat lahan menjadi sempit, muncul pengangguran di desa-desa, banyak perempuan dan belum dewasa menjadi buruh, serta petani yang tidak mempunyai tanah menjadi buruh atau tani.
Cara-cara untuk memengaruhi masyarakat dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dulu dinamakan rekayasa sosial (social engineering) atau sering pula dinamakan perencanaan sosial (sosial planning).
Salah satu bentuk perubahan sosial yang dikehendaki atau direncanakan ialah proses pembangunan. Prinsip utama dari pembangunan ialah pemberdayaan masyarakat (empowerment) dan kemandirian yang berkelanjutan (sustainability).
Nah itulah pembahasan perihal Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial, agar artikel ini bisa bermanfaat untuk semua orang.
Untuk lebih jelasnya mengenai pembahasan tersebut silahkan simak klarifikasi lengkapnya berikut ini.
1. Berdasarkan Kecepatan Berlangsungnya
a. Perubahan Lambat (evolusi)
Perubahan secara lambat memerlukan waktu yang lama. Perubahan ini biasanya merupakan serangkaian perubahan kecil yang saling mengikuti. Teori evolusi secara umum digolongkan menjadi beberapa hal, yaitu sebagai berikut.
1. Unilinear Theories of Evolution
Teori ini beropini bahwa insan dan masyarakat (termasuk kebudayaan) mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, bermula dari bentuk sederhana, kemudian kepada bentuk yang kompleks hingga pada tahap yang sempurna. Pelopor teori ini antara lain August Comte, Herbert Spencer, dan Pitirin A. Sorokin.
2. Universal Theory of Evolution
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tepat. Teori ini mengemukakan bahwa kebudayaan insan telah mengikuti suatu garis penilaian tertentu. Prinsip-prinsip diuraikan oleh Herbert Spencer yang menyatakan bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen ke kelompok yang heterogen baik sifat maupun susunannya.
3. Multilined Theory of Evolution
Teori ini lebih menekankan pada penelitian-penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu dalam penilaian masyarakat, contohnya mengadakan penelitian mengenai imbas perubahan sistem mata pencaharian dari sistem berburu ke sistem pertanian, terhadap sistem kekeluargaan dalam masyarakat yang bersangkutan, dan seterusnya.
1. Unilinear Theories of Evolution
Teori ini beropini bahwa insan dan masyarakat (termasuk kebudayaan) mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, bermula dari bentuk sederhana, kemudian kepada bentuk yang kompleks hingga pada tahap yang sempurna. Pelopor teori ini antara lain August Comte, Herbert Spencer, dan Pitirin A. Sorokin.
2. Universal Theory of Evolution
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tepat. Teori ini mengemukakan bahwa kebudayaan insan telah mengikuti suatu garis penilaian tertentu. Prinsip-prinsip diuraikan oleh Herbert Spencer yang menyatakan bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen ke kelompok yang heterogen baik sifat maupun susunannya.
3. Multilined Theory of Evolution
Teori ini lebih menekankan pada penelitian-penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu dalam penilaian masyarakat, contohnya mengadakan penelitian mengenai imbas perubahan sistem mata pencaharian dari sistem berburu ke sistem pertanian, terhadap sistem kekeluargaan dalam masyarakat yang bersangkutan, dan seterusnya.
b. Perubahan Cepat (Revolusi)
Revolusi yakni suatu perubahan sosial yang terjadi secara cepat dan mengenai dasar-dasar atau sendi-sendi pokok dari kehidupan masyarakat atau forum kemasyarakatan, serta dikehendaki oleh masyarakat.
Revolusi juga disebut perubahan secara besar-besaran dalam aspek yang mendasar. Waktu berjalannya evolusi bukan diukur oleh beberapa bulan atau tahun berlangsung, melainkan ditentukan oleh tingkat revolusi yang terjadi.
Misalnya, Revolusi Industri di Eropa kurun XVIII, diharapkan waktu berpuluh-puluh tahun untuk melaksanakan sebuah perubahan dalam bidang industri.
Namun perubahan yang terjadi di Eropa tersebut dianggap cepat, alasannya ialah kita membandingkan dengan perubahan teknologi umat insan pada masa sebelumnya.
Unsur-unsur pokok revolusi ialah adanya perubahan yang cepat, dan perubahan tersebut mengenai dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat. Suatu tanda-tanda sosial sanggup dikatakan revolusi apabila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1. Adanya harapan untuk mengadakan suatu perubahan.
2. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap bisa memimpin masyarakat tersebut.
3. Ada pemimpin yang sanggup menampung keinginan-keinginan masyarakat untuk merumuskan aspirasi tersebut menjadi suatu jadwal kerja.
4. Ada tujuan faktual yang sanggup dicapai. Artinya tujuan itu sanggup dilihat oleh masyarakat dan dilengkapi oleh suatu ideologi tertentu.
5. Ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi, yaitu ketika dimana keadaan sudah tepat untuk mengadakan suatu gerakan.
1. Adanya harapan untuk mengadakan suatu perubahan.
2. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap bisa memimpin masyarakat tersebut.
3. Ada pemimpin yang sanggup menampung keinginan-keinginan masyarakat untuk merumuskan aspirasi tersebut menjadi suatu jadwal kerja.
4. Ada tujuan faktual yang sanggup dicapai. Artinya tujuan itu sanggup dilihat oleh masyarakat dan dilengkapi oleh suatu ideologi tertentu.
5. Ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi, yaitu ketika dimana keadaan sudah tepat untuk mengadakan suatu gerakan.
2. Berdasarkan Ukuran Perubahan
a. Perubahan Kecil
Perubahan-perubahan yang terjadi ialah pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa imbas pribadi atau bermakna signifikan bagi masyarakat.Contohnya, perubahan mode pakaian ataupun tren gaya hidup.
b. Perubahan Besar
Perubahan yang besar lengan berkuasa terhadap masyarakat dan lembaga-lembaga, ibarat dalam sistem kerja, sistem hak milik, atau pelapisan sosial.Contohnya, kepadatan penduduk di Pulau Jawa telah melahirkan aneka macam perubahan, ibarat lahan menjadi sempit, muncul pengangguran di desa-desa, banyak perempuan dan belum dewasa menjadi buruh, serta petani yang tidak mempunyai tanah menjadi buruh atau tani.
3. Berdasarkan Alasannya
a. Perubahan yang Dikehendaki atau Direncanakan
Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan ialah perubahan yang diperkirakan atau telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat.
Pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan ini dinamakan distributor perubahan (agent of change), yaitu seseorang atau kelompok orang yang menerima kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan ini dinamakan distributor perubahan (agent of change), yaitu seseorang atau kelompok orang yang menerima kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Cara-cara untuk memengaruhi masyarakat dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dulu dinamakan rekayasa sosial (social engineering) atau sering pula dinamakan perencanaan sosial (sosial planning).
Salah satu bentuk perubahan sosial yang dikehendaki atau direncanakan ialah proses pembangunan. Prinsip utama dari pembangunan ialah pemberdayaan masyarakat (empowerment) dan kemandirian yang berkelanjutan (sustainability).
b. Perubahan yang Tidak Dikehendaki atau Direncanakan
Perubahan yang tidak dikehendaki atau direncanakan merupakan perubahan yang terjadi di luar jangkauan masyarakat. Perubahan ini sanggup menimbulkan munculnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat.
Contohnya, upacara akhlak perkawinan yang hanya menampilkan sebagian kecil tradisi/adat di suatu wilayah. Hal ini bergotong-royong tidak dikehendaki oleh masyarakat, tetapi alasannya ialah alasan-alasan tertentu, ibarat biaya yang mahal dan waktu yang cukup lama, alhasil masyarakat banyak mengikutinya.
Contohnya, upacara akhlak perkawinan yang hanya menampilkan sebagian kecil tradisi/adat di suatu wilayah. Hal ini bergotong-royong tidak dikehendaki oleh masyarakat, tetapi alasannya ialah alasan-alasan tertentu, ibarat biaya yang mahal dan waktu yang cukup lama, alhasil masyarakat banyak mengikutinya.
4. Berdasarkan Sifat Perubahan
a. Perubahan Struktural
Perubahan struktural ini sangat mendasar, sehingga menimbulkan timbulnya reorganisasi masyarakat. Contohnya, perubahan sistem pemerintahan dari presidensial menjadi parlemen.b. Perubahan Proses
Perubahan ini sifatnya tidak mendasar, hanya merupakan perbaikan atau penyempurnaan dari perubahan sebelumnya. Contohnya, perubahan KBK (Kurikulum Berbasis Komputer) menjadi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).Nah itulah pembahasan perihal Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial, agar artikel ini bisa bermanfaat untuk semua orang.
Belum ada Komentar untuk "√ Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Lengkap"
Posting Komentar