√ Kejadian Lengkap Lahirnya Orde Baru
Peristiwa G 30 S/PKI merupakan titik awal menuju proses-proses kejatuhan Orde Lama. Beragam insiden terus terjadi semenjak menyerahnya Jepang pada Sekutu, menyerupai perundingan-perundingan yang selalu melemahkan posisi pemerintah Indonesia, Agresi Militer Belanda, dan upaya perebutan kekuasaan yang dilakukan PKI pada September 1965.
Kondisi ketidakstabilan tersebut terus berlangsung pasca 1965 dengan munculnya aksi-aksi demonstrasi para perjaka dan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI).
Organisasi tersebut memperlihatkan tiga tuntutan pada pemerintah Soekarno yang dikenal dengan Tritura yang berisi bubarkan PKI, retool kabinet Dwikora, dan turunkan harga.
Aksi pemuda, pelajar, dan mahasiswa terus terjadi, walaupun dengan nama yang berbeda, yaitu Kesatuan Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) dengan Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI). Stabilitas keamanan di banyak sekali tempat tidak menentu, terutama di Jakarta.
Pada tanggal 10 Maret 1966, Presiden Soekarno mengundang pihak-pihak yang berseberangan dengan kebijakan pemerintah dan perwakilan partai-partai politik untuk mengadakan musyawarah. Pada pertemuan tersebut, Soekarno menekankan semoga partai politik dan organisasi masyarakat mengutuk demonstrasi Tritura.
Akan tetapi, pihak Front Pancasila (ormas yang mewadahi KAPPI dan KAPI) tidak bersedia memenuhi tuntutan Soekarno. Pada balasannya pertemuan tersebut mengalami jalan buntu.
Selanjutnya, pada keesokan harinya, 11 Maret 1966, Soekarno mengadakan sidang kabinet paripurna. Sidang dilaksanakan dengan tujuan mencari jalan keluar dari krisis yang kian memuncak. Ketika sidang sedang berlangsung, situasi di luar gedung tampak tegang sehingga Soekarno meninggalkan Jakarta menuju Bogor.
Kondisi ibu kota dan daerah-daerah lain yang tidak aman memaksa Presiden Soekarno untuk memberi perintah kepada Letjen Soeharto semoga menangani kondisi yang tengah terjadi. Perintah tersebut dikenal dengan nama Surat Perintah 11 Maret (supersemar).
Supersemar inilah sebagai titik awal Orde Baru.
Tindakan pertama yang diambil Letjen. Soeharto yaitu mengembalikan stabilitas nasional dengan memenuhi salah satu isi Tritura yaitu membubarkan PKI. Langkah kedua yaitu pada tanggal 18 Maret 1966 yaitu mengamankan 15 orang menteri yang dinilai terlibat dalam G 30 S/PKI.
Sementara itu lembaga-lembaga negara lain juga dibersihkan dari unsur-unsur G 30 S/PKI dan mereka yang masih duduk dalam dewan perwakilan rakyat GR dan MPRS juga diberhentikan.
Kondisi ketidakstabilan tersebut terus berlangsung pasca 1965 dengan munculnya aksi-aksi demonstrasi para perjaka dan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI).
Organisasi tersebut memperlihatkan tiga tuntutan pada pemerintah Soekarno yang dikenal dengan Tritura yang berisi bubarkan PKI, retool kabinet Dwikora, dan turunkan harga.
Aksi pemuda, pelajar, dan mahasiswa terus terjadi, walaupun dengan nama yang berbeda, yaitu Kesatuan Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) dengan Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI). Stabilitas keamanan di banyak sekali tempat tidak menentu, terutama di Jakarta.
Pada tanggal 10 Maret 1966, Presiden Soekarno mengundang pihak-pihak yang berseberangan dengan kebijakan pemerintah dan perwakilan partai-partai politik untuk mengadakan musyawarah. Pada pertemuan tersebut, Soekarno menekankan semoga partai politik dan organisasi masyarakat mengutuk demonstrasi Tritura.
Akan tetapi, pihak Front Pancasila (ormas yang mewadahi KAPPI dan KAPI) tidak bersedia memenuhi tuntutan Soekarno. Pada balasannya pertemuan tersebut mengalami jalan buntu.
Selanjutnya, pada keesokan harinya, 11 Maret 1966, Soekarno mengadakan sidang kabinet paripurna. Sidang dilaksanakan dengan tujuan mencari jalan keluar dari krisis yang kian memuncak. Ketika sidang sedang berlangsung, situasi di luar gedung tampak tegang sehingga Soekarno meninggalkan Jakarta menuju Bogor.
Kondisi ibu kota dan daerah-daerah lain yang tidak aman memaksa Presiden Soekarno untuk memberi perintah kepada Letjen Soeharto semoga menangani kondisi yang tengah terjadi. Perintah tersebut dikenal dengan nama Surat Perintah 11 Maret (supersemar).
Supersemar inilah sebagai titik awal Orde Baru.
Tindakan pertama yang diambil Letjen. Soeharto yaitu mengembalikan stabilitas nasional dengan memenuhi salah satu isi Tritura yaitu membubarkan PKI. Langkah kedua yaitu pada tanggal 18 Maret 1966 yaitu mengamankan 15 orang menteri yang dinilai terlibat dalam G 30 S/PKI.
Sementara itu lembaga-lembaga negara lain juga dibersihkan dari unsur-unsur G 30 S/PKI dan mereka yang masih duduk dalam dewan perwakilan rakyat GR dan MPRS juga diberhentikan.
Belum ada Komentar untuk "√ Kejadian Lengkap Lahirnya Orde Baru"
Posting Komentar