√ Hari Selesai Sebagai Hari Pembalasan Yang Hakiki
Allah telah tetapkan bahwa kehidupan dunia ini akan rusak (fana). Tidak ada yang awet di dunia ini, termasuk manusia.
Kita niscaya pernah melihat dalam tayangan televisi perihal tsunami, gempa bumi, meletusnya gunung berapi yang dahsyat, bahkan hingga memporak-porandakan dan meluluhkan bangunan atau menghilangkan nyawa insan di alam sekitarnya.
Itu merupakan insiden kecil yang selalu ada di belahan bumi ini. Itu merupakan teladan dari simpulan zaman sugra, teladan tersebut sanggup kita jadikan plajaran bahwa hari simpulan niscaya akan datang.
Kita harus benar-benar mempersiapkan diri dengan bekal bertakwa dan beriman kepada Allah dengan seutuhnya.
Nasihat Rasulullah saw. perihal dogma kepada hari akhir, yaitu bahwa orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya:
Kita niscaya pernah melihat dalam tayangan televisi perihal tsunami, gempa bumi, meletusnya gunung berapi yang dahsyat, bahkan hingga memporak-porandakan dan meluluhkan bangunan atau menghilangkan nyawa insan di alam sekitarnya.
Itu merupakan insiden kecil yang selalu ada di belahan bumi ini. Itu merupakan teladan dari simpulan zaman sugra, teladan tersebut sanggup kita jadikan plajaran bahwa hari simpulan niscaya akan datang.
Kita harus benar-benar mempersiapkan diri dengan bekal bertakwa dan beriman kepada Allah dengan seutuhnya.
1. Pengertian Hari Akhir
Hari simpulan ialah hari hancurnya dunia dan alam semesta serta seluruh kehidupan di dalamnya. Dengan kehendak Allah, bumi, langit, dan seluruh isinya akan hancur lebur.
Tidak ada yang tersisa kecuali Allah yang tetap ada dan berkuasa, alasannya ialah Allah ialah kekal sedangkan alam dan semua kehidupan ciptaan Allah akan berakhir.
Tidak ada yang tersisa kecuali Allah yang tetap ada dan berkuasa, alasannya ialah Allah ialah kekal sedangkan alam dan semua kehidupan ciptaan Allah akan berakhir.
Beriman kepada hari Akhir maksudnya mempercayai adanya kehidupan yang kekal sehabis kehidupan di dunia. Beriman kepada hari simpulan merupakan ciri muttaqin (orang-orang yang bertakwa) dan orang-orang yang beriman.
Firman Allah swt yang artinya: "Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al-Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu (Muhammad) dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat."(Q.S. Al-Baqarah (2):4)
Firman Allah swt yang artinya: "Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al-Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu (Muhammad) dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat."(Q.S. Al-Baqarah (2):4)
2. Hari Kiamat Menurut Al-Qur'an
Hari Kiamat niscaya terjadi dan kejadiannya merupakan proses yang sangat panjang. Dari rangkaian peristiwa-peristiwa yang terjadi niscaya akan dialami oleh semua insan semenjak ia dilahirkan hingga dengan hari pertanggungjawaban kelak di hadapan Allah swt.
وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيْهَا وَأَنَّ اللّٰـهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُوْرِ
Artinya: "Sesungguhnya hari simpulan zaman itu niscaya datang, tak ada keraguan padanya, dan bahwasannya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur." (Q.S. Al-Hajj (22):7)
a. Kiamat Sugra
Kiamat sugra artinya kerusakan kecil, contohnya mati dan tragedi alam.
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Artinya: "Tiap-tiap yang berjiwa akan mencicipi mati, kemudian kepada kami-lah kau dikembalikan." (Q.S. Al-'Ankabut (29):57)
b. Kiamat Kubra
Kiamat kubra (kerusakan besar) ialah hancurnya alam semesta dengan segala isinya. Ketika Allah tetapkan detik-detik terjadinya hari Kiamat, Malaikat Israfil meniup sangkakala yang pertama, maka terjadilah Kiamat kubra.
Bumi berguncang-guncang sehebat-hebatnya. Semua isinya dimuntahkan keluar, insan menyerupai anai-anai yang bertebaran, gunung-gunung terlepas dari tempatnya dan beterbangan menyerupai kapas yang dihembus angin.
Sebagaimana diterangkan dalam ayat Al-Qur'an yang artinya: "Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiupan. Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, kemudian dibenturkan keduanya sekali benturan. Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat, dan terbelahlah langit, alasannya ialah pada hari itu langit menjadi lemah." (Q.S. Al-Haqqah (69):13-16)
Bumi berguncang-guncang sehebat-hebatnya. Semua isinya dimuntahkan keluar, insan menyerupai anai-anai yang bertebaran, gunung-gunung terlepas dari tempatnya dan beterbangan menyerupai kapas yang dihembus angin.
Sebagaimana diterangkan dalam ayat Al-Qur'an yang artinya: "Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiupan. Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, kemudian dibenturkan keduanya sekali benturan. Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat, dan terbelahlah langit, alasannya ialah pada hari itu langit menjadi lemah." (Q.S. Al-Haqqah (69):13-16)
Setelah seluruh insan dibangkitkan dari kuburnya masing-masing mereka dikumpulkan di Padang Mahsyar. Maksud dari dikumpulkannya insan di Mahsyar ialah untuk dihisab atau diperhitungkan amal perbuatan mereka ketika di dunia dengan seadil-adilnya.
3. Hari Kiamat Menurut Tinjauan Ilmu Pengetahuan
Pemikiran perihal terjadinya Kiamat berdasarkan sains (ilmu pengetahuan) dibahas dalam beberapa teori menyerupai berikut.
a. Sir James Jeinz
Astronom ini beropini dalam buku Bintang-Bintang dalam Perjalanannya bahwa bulan itu akan mendekati bumi sedikit demi sedikit, hingga kedekatan itu mengancam keselamatan bumi. Pada ketika itu hari pembalasan akan segera tampak dan bulan akan terbelah.
b. Prof. Achmad Baiquni Msc. Ph. D
Dalam buku Al-Qur'an, ilmu pengetahuan dan teknologi dia mengemukakan bahwa ada beberapa skenario perihal terjadinya Kiamat berdasarkan sains yaitu:
Pertama:
- Menggambarkan habisnya materi bakar termonuklir, yaitu hidrogen di dalam mata-hari.
- Menjadikan reaksi nuklir menjadi berkurang., matahari akan menjadi dingin, dan bumi akan membeku.
- Bila begitu tidak ada tanaman yang bisa tumbuh dan kehidupan di bumi akan berakhir. Waktu yang diharapkan matahari untuk menghabiskan materi bakarnya sekitar lima miliar tahun.
Kedua:
- Menggambarkan habisnya hidrogen di bumi.
- Semua makhluk hidup akan mati membeku menyerupai skenario pertama.
Ketiga:
- Menggambarkan mengembangnya matahari.
- Matahari ialah salah satu bintang dalam galaksi kita yang letaknya paling bersahabat dengan bumi, yang intinya merupakan satelit matahari.
- Evolusi matahari akan mengikuti kehidupan bintang-bintang lainnya, yaitu bila ia telah padam ia akan menyusut terus menjadi kecil hingga pada suatu ketika ketika energi gravitasi bermetamorfosis panas dan mengubahnya menjadi bintang raksasa merah.
- Pada kondisi itu sistem tata surya sebagian (termasuk bumi kita) akan tertelan oleh apinya.
- Semua makhluk hidup akan mati terbakar.
4. Keadaan Surga dan Neraka
a. Surga
Surga ialah taman yang tidak ada bandingannya di dunia. Dalam firman-Nya, Allah menggambarkan nirwana dalam Surah Al-Kahfi ayat 30-31 yang artinya, "Sungguh, mereka yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan yang baik itu.
Mereka itulah yang memperoleh nirwana 'Adn, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai (dalam nirwana itu) mereka diberi hiasan gelang emas dan mereka menggunakan pakaian hijau dari sutra halus dan sutra tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. (Itulah) sebaik-baiknya pahala, dan kawasan istirahat yang indah.
Mereka itulah yang memperoleh nirwana 'Adn, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai (dalam nirwana itu) mereka diberi hiasan gelang emas dan mereka menggunakan pakaian hijau dari sutra halus dan sutra tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. (Itulah) sebaik-baiknya pahala, dan kawasan istirahat yang indah.
b. Neraka
Neraka dalam bahasa Arab disebut an-Nar, artinya api. Neraka ialah suatu kawasan yang disediakan Allah untuk orang-orang kafir, durhaka, maksiat, suka berdusta, dan lain-lain.
Ada di antara orang yang masuk neraka itu ditanya, mengapa mereka masuk neraka?
Mereka menjawab, "Karena kami di dunia dulu tidak pernah mengerjakan salat, tidak mau menunjukkan makan orang miskin, suka berkata bohong dan tidak percaya akan datangnya hari Kiamat."
Ada di antara orang yang masuk neraka itu ditanya, mengapa mereka masuk neraka?
Mereka menjawab, "Karena kami di dunia dulu tidak pernah mengerjakan salat, tidak mau menunjukkan makan orang miskin, suka berkata bohong dan tidak percaya akan datangnya hari Kiamat."
Di neraka, insan juga diberi makan dan minum, makanan mereka ialah zaqqum yaitu buah yang paling buruk, rasanya sangat pahit, baunya tidak enak, dan berduri. Setelah memakan buah zaqqum mereka akan mendapat minuman yang sangat panas.
Hal ini dikemukakan Allah swt dalam surah Al-Waqi'ah (56) ayat 51-54 yang artinya: "Kemudian bekerjsama kamu, wahai orang yang sesat lagi mendustakan! niscaya akan memakan pohon zaqqun, dan akan memenuhi perutmu dengannya. Sesudah itu, kau akan meminum air yang sangat panas."
Hal ini dikemukakan Allah swt dalam surah Al-Waqi'ah (56) ayat 51-54 yang artinya: "Kemudian bekerjsama kamu, wahai orang yang sesat lagi mendustakan! niscaya akan memakan pohon zaqqun, dan akan memenuhi perutmu dengannya. Sesudah itu, kau akan meminum air yang sangat panas."
5. Fungsi Iman kepada Hari Akhir
Fungsi dogma kepada hari akhir, yaitu:
- Memperkuat keyakinan bahwa Allah Maha Kuasa dan Maha Adil.
- Kuasa menghancurkan alam semesta dengan segala isinya (terjadinya simpulan zaman kubra).
- Kuasa mengadili makhluk dengan seadil-adilnya, berdasarkan perbuatan insan di dunia, pada Yaumul Hisab.
- Mendorong untuk berdisiplin menjalankan ibadah, menyerupai salat lima waktu.
- Memberi dorongan untuk membiasakan diri dengan sikap dan sikap terpuji (akhlaku karimah) dan menjauhkan dari sikap tercela (akhlakul mazmumah).
- Memberi dorongan untuk bersikap optimis dalam hidup.
Nasihat Rasulullah saw. perihal dogma kepada hari akhir, yaitu bahwa orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya:
- Tidak ikut duduk-duduk di kawasan jamuan makan yang di situ dibagi-bagikan minuman keras.
- Menghormati tamunya.
- Berlaku baik kepada tetangga.
- Berkata baik.
6. Tanda-Tanda Hari Kiamat
Dalam hadis diriwayatkan bahwa Jibril bertanya kepada Rasulullah saw. perihal tibanya hari Kiamat. Pertanyaan itu dijawab oleh beliau, bahwa yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang bertanya.
Kemudian Jibril berkata lagi "Beritahukanlah kepada saya tanda-tandanya."
Rasulullah saw. menjawab: "Apabila hamba sahaya (budak) perempuan melahirkan tuannya, dan apabila engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang lagi miskin, serta para penggembala kambing hidup bermegah-megahan dalam gedung yang besar." (H.R. Ibnu Majah).
Kemudian Jibril berkata lagi "Beritahukanlah kepada saya tanda-tandanya."
Rasulullah saw. menjawab: "Apabila hamba sahaya (budak) perempuan melahirkan tuannya, dan apabila engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang lagi miskin, serta para penggembala kambing hidup bermegah-megahan dalam gedung yang besar." (H.R. Ibnu Majah).
7. Hikmah Beriman kepada Hari Akhir
Beberapa pesan yang tersirat yang sanggup diambil dari dogma kepada hari akhir, antara lain:
- Memperkuat keyakinan bahwa Allah swt. ialah satu-satunya Dzat Yang Maha kuasa atas segala sesuatu dan Maha adil. Allah swt. berkuasa atas segala ciptaan-Nya dan Dia ialah hakim yang seadil-adilnya.
- Memberikan motivasi kepada orang yang beriman untuk senantiasa menghiasi hidupnya dengan amalan-amalan yang sanggup mengantarkannya kepada kebahagiaan di kelak kemudian hari.
- Mencegah orang berbuat maksiat atau ingkar kepada Allah alasannya ialah sadar bahwa setiap apa yang diperbuat tidak akan lepas dari pertanggungjawaban di hadapan Allah swt.
- Menambahkan rasa optimis dalam hidup seorang mukmin mempunyai satu tujuan hidup mencari rida Allah.
Nah itu pembahasan perihal Hari Akhir sebagai Hari Pembalasan yang Hakiki, agar pembahasan ini bisa membantu teman-teman untuk memudahkan pembelajaran dan menambahkan keimanan kita kepada Allah SWT.
Belum ada Komentar untuk "√ Hari Selesai Sebagai Hari Pembalasan Yang Hakiki"
Posting Komentar