√ Pengertian Khutbah, Tablig, Dan Dakwah, Lengkap!
Halo teman-teman kali ini saya akan menjelaskan secara lengkap mengenai Khutbah, Tablig, dan Dakwah. Bagi teman-teman yang belum mengetahui secara terperinci silahkan simak klarifikasi dibawah ini, sebab saya tidak akan menjelaskan pengertiannya saja melainkan dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuannya. Yuk pribadi saja simak baik-baik.
Pengertian Khutbah
Kata Khutbah (Khotbah) berasal dari bahasa Arab yang berarti pidato atau ceramah. Khutbah lebih dikhususkan pengertiannya pada pidato atau ceramah keagamaan. Dalam agama Islam instruksi khutbah yakni lebih khusus mengarah pada khutbah Jum'at. Yaitu pidato keagamaan yang dilaksanakan pada hari Jum'at sebagai rangkaian pelaksanaan salat Jum'at.
Namun ada pula khutbah selain khutbah Jum'at yaitu khutbah dua hari raya, khutbah pada salat Gerhana, khutbah pada salat istisqa' (salat meminta hujan), dan lain-lain. Pada dasarnya ketentuan dan syarat khutbah-khutbah tersebut sama dengan khutbah Jum'at.
Menurut sunah Rasulullah saw., salat Jum'at tidak sah apabila tidak didahului dengan khutbah Jum'at.
Ketentuan Khutbah Jum'at
- Khatib (orang yang memberikan khutbah) harus muslim, balig, dan sehat.
- Khatib benar-benar paham perihal agama, terutama mengenai akidah, ibadah, dan akhlak. Hal ini bertujuan semoga yang disampaikan kepada jamaah salat Jum'at bukan dari aliran yang menyesarkan.
- Khatib harus suci dari hadas dan najis.
- Khatib harus menutup aurat.
- Khutbah dilaksanakan sehabis tergelincirnya matahari (telah masuk waktu Zuhur) menurut hadis yang artinya:
Dari Salamah bin Akwa' ia berkata: "Kami salat bersama Rasulullah saw. di hari Jum'at, lalu kami pulang, sedangkan tembok-tembok tidak memiliki bayangan-bayangan yang sanggup dipakai untuk berteduh" Menurut lafal dari muslim, "Biasa kami salat Jum'at bersamanya (Rasulullah saw.) apabila matahari telah tergelincir, lalu kami pulang sambil mencari-cari kawasan berteduh." (H.R. Bukhari dan Muslim) - Khutbah dilakukan dengan bangun (jika mampu). Diriwayatkan:
Dari Jabir bin Salamah bantu-membantu Nabi saw. berkhotbah dengan berdiri, lalu ia dudu lalu bangun lagi untuk (meneruskan) khotbah lagi. Barang siapa memberi tahu kepadamu bahwa ia berkhotbah dengan duduk, maka sesungguhnya ia telah berdusta". (H.R. Muslim) - Khatib hendaknya duduk di antara kedua khotbah, sesuai dengan hadis di atas. (H.R. Muslim)
- Suara khatib hendaknya terdengar terperinci oleh jamaah salat Jum'at.
Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, "Adalah Rasulullah saw. apabila berkhotbah memerah kedua matanya, tinggi suaranya.... (H.R. Muslim)
Rukun Khutbah
Rukun hutbah mencakup hal-hal berikut.
- Mengucap tahmid (puji-pujian terhadap Allah).
- Mengucap salawat atas Nabi saw.
- Mengucap syahadatain (dua kalimat syahadat). Rasulullah saw. bersabda:
Setiap khotbah yang tidak dibaca sahadat di dalamnya, bagaikan tangan yang dipotong. (H.R. Ahmad dan Abu Dawud) - Berwasiat atau menasihati jamaah perihal ketakwaan dan hal-hal lain yang dipandang perlu sesuai dengan kondisi masyarakat setempat.
- Membaca ayat Al-Qur'an pada salah satu khotbah (Khotbah yang awal atau yang akhir). Diriwayatkan:
Dari Jabir bin Samurah, ia berkata, "Adalah Rasulullah jikalau berkhotbah ia berdiri, dan ia duduk di antara dua khotbah. Beliau juga membaca ayat-ayat (Al-Qur'an), memperingatkan insan (tentang ketakwaan) serta menyuruh semoga insan berhati-hati." (H.R. Muslim) - Berdoa untuk sekalian muslimin dan muslimat.
Berlatih Menyusun Khutbah Jum'at
Cobalah melatih diri untuk menyusun persiapan khotbah dengan bahan yang anda kuasai. Hal-hal yang perlu dicermati dalam menyusun khotbah antara lain sebagai berikut:
- Pilihlah bahan khutbah atau dakwah yang akan anda sampaikan.
- Pilih judul yang sempurna sesuai materinya.
- Susunlah secara sistematis bahan khotbah atau dakwah yang mencakup salam pembuka, muqadimah (pendahuluan), uraian bahan pokok berikut dalilnya, simpulan uraian, harapan-harapan dan kata penutup.
- Pilihlah metode yang sesuai dengan bahan pokok (khususnya dakwah). Metode yang paling baik yakni metode yang dikuasai da'i.
- Tentukan alat peraga yang diharapkan (dalam dakwah) sesuai metode yang digunakan.
- Khusus khutbah, akhirilah dengan doa untuk seluruh muslimin dan muslimat, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati.
Pengertian Tablig
Kata tablig berasal dari bahasa Arab yang berarti menyampaikan. Menurut istilah syara' yakni memberikan aliran yang diterima dari Allah Ta'ala kepada umat insan semoga dijadikan sebagai pedoman hidup sehingga selamat di dunia dan akhirat. Orang yang bertablig disebut mubalig.
Pengertian Dakwah
Dakwah secara bahasa artinya menyeru atau mengajak, kata ini juga berasal dari bahasa Arab. Secara istilah dakwah yakni semua acara yang bersifat mengajak insan semoga beriman dan taat kepada Allah Ta'ala. Orang yang berdakwah disebut da'i.
Dasar Hukum Berdakwah
Dasar aturan atau dalil berdakwah bagi pelaksananya dakwah antara lain sebagai berikut.
- Q.S. Ali-'Imran Ayat 104وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَArtinya: Dan hendaklah ada di antara kau segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung. (Q.S. Ali-'Imran: 104)
Menurut ayat diatas, dakwah ada dua bentuk, yakni amar makruf dan nahi munkar (menyuruh atau mengajak berbuat baik dan melarang untuk mencegah berbuat munkar). - Q.S. An-Nahl Ayat 125ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَArtinya: Seluruh (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan nasihat dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui perihal siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang menerima petunjuk. (Q.S. An-Nahl: 25)
Ayat diatas memuat tiga macam metode dakwah, yakni bilhikmah (bijaksana), mau'izah hasanah (nasihat baik), dan jidal (dialog yang baik).
Perbedaan Tablig dengan Dakwah
Kata tablig dan dakwah dapat diartikan sama, yaitu memberikan kebenaran dari Allah kepada manusia. Namun sebenarnya ada perbedaan dari kedua kata tersebut dipandang dari segi penerapan atau praktiknya.
Tablig adalah acara memberikan pengetahuan perihal agama Islam tanpa usul untuk mengamalkannya.
Sedangkan Dakwah tidak sekedar memberikan (tablig), namun juga mengajak untuk mengikuti aliran yang disampaikan.
Perbedaan Khutbah dengan Dakwah
Untuk memperoleh citra yang terperinci perihal perbedaan antara khutbah dengan dakwah, perhatikanlah pernyataan berikut ini.
Waktu
Khutbah Jum'at: Sesudah tergelincir matahari atau masuk waktu zuhur.
Dakwah: Sewaktu-waktu boleh dilakukan.
Kebersihan
Khutbah Jum'at: Harus suci dari hadas dan najis.
Dakwah: Tidak ditentukan, lebih baik dalam keadaan suci.
Sifat dan Jenisnya
Khutbah Jum'at: Terikat oleh aturan dan syarat tertentu.
Dakwah: tidak terikat oleh aturan dan syarat tertentu.
Teknis
Khutbah Jum'at:
- Dilakukan bangun (jika mampu).
- 2 kali khutbah yang dipisahkan dengan duduk sejenak.
- Dilaksanakan dimasjid.
- Dilakukan oleh orang desawa.
- Dilakukan dengan khidmat, tawadu', dan sungguh-sungguh.
- Berdoa di simpulan khutbah untuk muslimin dan muslimat.
Dakwah:
- Tidak ditentukan, segala keadaan boleh.
- Di mana saja boleh.
- Boleh dilakukan siapa saja, sekalipun masih kecil (anak-anak).
- Boleh dilakukan dengan diselingi humor.
- Boleh berdoa, boleh tidak.
Demikian lah pembahasan mengenai khutba, tablig, dan dakwah ini, semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi semua orang.
Belum ada Komentar untuk "√ Pengertian Khutbah, Tablig, Dan Dakwah, Lengkap!"
Posting Komentar