√ Sejarah Kerajaan Sriwijaya Secara Singkat, Padat, Dan Lengkap
Tahukah Anda di mana letak Kerajaan Sriwijaya? Dari prasasti-prasasti yang ditemukan sanggup diketahui bahwa letak Kerajaan Sriwijaya di wilayah Sumatera pecahan selatan. Diperkirakan sentra pemerintahannya terletak di tepi Sungai Musi atau di sekitar kota Palembang sekarang. Dari tepi Sungai Musi, Kerajaan Sriwijaya terus meluas meliputi Selat Malaka, Selat Sunda, Laut Jawa pecahan barat Bangka, Jambi Hulu, Semenanjung Majalaya, sampai ke tanah Genting Kra.
Luasnya wilayah maritim yang dikuasai Kerajaan Sriwijaya mengakibatkan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim yang besar. Kata Sriwijaya dalam bahasa Sanskerta, sri artinya bercahaya atau gemilang dan wijaya artinya kemenangan atau kejayaan. Nama Kerajaan Sriwijaya bermakna kemenangan yang gilang-gemilang.
Luasnya wilayah maritim yang dikuasai Kerajaan Sriwijaya mengakibatkan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim yang besar. Kata Sriwijaya dalam bahasa Sanskerta, sri artinya bercahaya atau gemilang dan wijaya artinya kemenangan atau kejayaan. Nama Kerajaan Sriwijaya bermakna kemenangan yang gilang-gemilang.
Sumber Sejarah
1. Sumber dari Dalam Negeri
- Prasasti Telaga Batu, secara garis besar isi prasasti tersebut mengenai kutukan terhadap siapa yang melaksanakan kejahatan di Kerajaan Sriwijaya dan tidak taat kepada pemerintahan raja.
- Prasasti Kedukan Bukit, prasasti ini berisi mengenai keterangan bahwa Raja Dapunta Hyang Sri Jayanasa berhasil menaklukkan Kerajaan Melayu (Minangtamwan) dan berhasil memperluas kekuasaannya sampai ke Jambi.
- Prasasti Karang Berahi, prasasti ini berisi mengenai keterangan penguasaan Sriwijaya atas daerah Jambi.
- Prasasti Ligor, prasasti ini berisi kebanggaan bagi raja yang berhasil menaklukkan musuhnya. Dalam prasasti ini disebutkan wacana ibu kota Ligor berfungsi mengawasi pelayaran dan perdagangan di Selat Malaka.
- Prasasti Kota Kapur, prasasti ini menyebutkan perjuangan Sriwijaya untuk penaklukan bumi Jawa yang tidak tunduk pada Sriwijaya.
- Prasasti Nalanda, prasasti ini berisi mengenai perintah pembangunan sebuah biara di Nalada atas perintah Raja Balaputradewa. Dalam prasasti ini juga dituliskan bahwa Kerajaan Sriwijaya telah mengadakan kekerabatan dengan Kerajaan Pala di Benggala (India Timur).
- Prasasti Talang Tuo, prasasti ini berisi mengenai titah Raja Dapunta Hyang untuk pembangunan Taman Sriksetra sebagai tempat rekreasi untuk rakyat Sriwijaya.
2. Sumber dari Luar Negeri
Sumber sejarah yang menjelaskan Kerajaan Sriwijaya juga sanggup diketahui dari informasi asing. Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim dengan letak yang sangat strategis, sehingga banyak pedagang aneh yang tiba untuk melaksanakan perdagangan. Dengan adanya acara perdagangan tersebut banyak ditemukan informasi mengenai kebudayaan Kerajaan Sriwijaya dari informasi aneh menyerupai informasi Arab, informasi India, dan informasi Cina.
Kehidupan Politik
Raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Sriwijaya yaitu Dapunta Hyang, Balaputradewa, dan Sanggrama Wijayatunggawarman. Pada kurun ke-8 dan ke-9, Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa dari dinasti Syailendra. Raja Balaputradewa merupakan raja yang cakap dalam memerintah dan berhasil mengakibatkan Sriwijaya menjadi kerajaan besar.
Untuk kepentingan kerajaan, Balaputradewa banyak mengirim para cowok untuk mencar ilmu di India (terutama di Perguruan Tinggi Nalanda). Untuk menampung para cowok Sriwijaya yang mencar ilmu di Nalanda, Raja Balaputradewa mendirikan sebuah asrama.
Keadaan Masyarakat
Untuk meningkatkan kehidupan sosial masyarakat, Kerajaan Sriwijaya mengadakan kekerabatan dengan kerajaan di sekitarnya dan menyebarkan pendidikan. Hasil budaya peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang penting berupa prasasti, arca Buddha di Bukit Siguntang, bangunan suci di Jambi, kompleks Candi Muara Taskus, beberapa bangunan suci di Gunung Tua (Padang Larang), Biara Bahal, dan arca Awalokiteswara di Tapanuli Selatan.
Kerajaan Sriwijaya sanggup berubah menjadi kerajaan yang besar alasannya yaitu hal tersebut didukung oleh beberapa faktor. Faktor pendukung tersebut yaitu sebagai berikut.
- Letak Sriwijaya sangat strategis, yaitu berada di jalur kemudian lintas perdagangan antara India dan Cina.
- Runtuhnya Kerajaan Funan di Indocina (Vietnam).
- Majunya acara pelayaran dan perdagangan antara India dan Cina.
- Memiliki pasukan armada maritim yang kuat.
- Melayani distribusi ke aneka macam wilayah di Nusantara.
Kejayaan Kerajaan Sriwijaya sanggup dilihat pada bidang-bidang dibawah ini.
[1]. Bidang Politik
Menurut George Cordeas, seorang sarjana Prancis, faktor penting yang mengakibatkan Sriwijaya berkembang dan menjadi kerajaan yang besar yaitu alasannya yaitu runtuhnya Kerajaan Funa di Indonesia. Dengan runtuhnya Kerajaan Funa dimanfaatkan oleh Sriwijaya untuk mengisi kekosongan kekuasaan yang ditinggalkan oleh Kerajaan Funa.
Dengan begitu Kerajaan Sriwijaya menjadi penguasa tunggal atas sektor politik, perdagangan, pelayaran, dan kebudayaan di daerah lautan selatan. Dengan majunya perdagangan dan pelayaran, maka Sriwijaya memiliki efek politik yang cukup besar di daerah Asia Tenggara pada ketika itu.
[2]. Bidang Ekonomi
Di wilayah perairan Asia Tenggara, Kerajaan Sriwijaya menguasai perdagangan nasional maupun internasional. Perairan Laut Natuna, Selat Malaka, Laut Jawa, dan Selat Sunda dibawah kekuasaan Sriwijaya.
[3]. Bidang Agama
Kerajaan Sriwijaya menjadi sentra agama Buddha Mahayana di Asia Tenggara. Salah seorang gurunya yang populer yaitu Dharmakirti.
Penyebab Runtuhya Kerajaan Sriwijaya
Menurut informasi Cina (Chau-Yu-Kua), pada final kurun ke-12 M Kerajaan Sriwijaya mengalami masa kemunduran. Hal tersebut diperkuat dengan kitab sejarah dari dinasti Sung yang menyatakan bahwa Sriwijaya mengirimkan utusannya yang terakhir pada tahun 1178. Berikut hal yang mengakibatkan kemunduran Kerajaan Sriwijaya.
- Kerajaan Sriwijaya berulang kali diserang oleh Kerajaan Colamandala dari India.
- Kerajaan taklukan Sriwijaya (Ligor, Tanah Kra, Kelantan, Pahang, Jambi, dan Sunda) banyak melepaskan diri dari Sriwijaya.
- Terdesak oleh perkembangan Kerajaan di Thailand yang meluaskan pengaruhnya ke arah selatan (Semenanjung Malaya).
- Kerajaan Sriwijaya terdesak dengan efek Kerajaan Singasari yang menjalin kekerabatan dengan Kerajaan Melayu (di Jambi).
- Mundurnya perekonomian dan perdagangan Kerajaan Sriwijaya alasannya yaitu bandar-bandar pentingnya sudah melepaskan diri dari Kerajaan Sriwijaya.
Demikian artikel wacana Sejarah Kerajaan Sriwijaya secara Singkat, Padat, dan Lengkap ini, semoga artikel ini sanggup bermanfaat dan menambah wawasan anda.
Belum ada Komentar untuk "√ Sejarah Kerajaan Sriwijaya Secara Singkat, Padat, Dan Lengkap"
Posting Komentar